Aspek, Indikator dan Strategi Berpikir Positif

Apa itu Berpikir Positif? 

Nurhidayat.id - Sudahkah sobat berfikir positif hari ini? Berpikir positif adalah kemampuan, aktivitas atau cara berpikir yang dilakukan seseorang dengan tujuan membangun dan mengembangkan aspek berpikir secara objektif, rasional dan menilai sesuatu dari sisi kebaikan sehingga menimbulkan ketenangan dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.

Aspek, Indikator dan Strategi Berpikir Positif

Berpikir positif menekankan pada suatu cara berpikir, sudut pandang dan emosi yang positif, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun situasi yang dihadapi. Berpikir positif merupakan sumber kekuatan yang bisa membantu seseorang memikirkan solusi sampai mendapatkannya sehingga seseorang bertambah mahir, percaya dan kuat. Berpikir positif juga menjadi sumber kebebasan karena mampu membebaskan seseorang dari kungkungan pikiran negatif serta pengaruhnya pada fisik.

Berikut ini beberapa pengertian berpikir positif dari beberapa sumber buku:
  • Menurut Andrea (2011), berpikir positif adalah sikap mental yang melibatkan proses memasukkan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif bagi perkembangan pikiran. Dengan demikian, pikiran positif akan melahirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan. 
  • Menurut Arifin (2011:18), berpikir positif adalah aktivitas berpikir yang kita lakukan dengan tujuan untuk membangun dan membangkitkan aspek positif pada diri kita, baik itu yang berupa potensi, semangat, tekad maupun keyakinan diri kita.
  • Menurut Vincent (2006:135), berpikir positif adalah kemampuan berpikir seseorang untuk menilai pengalaman-pengalaman dalam hidupnya, sebagai bahan yang berharga untuk pengalaman selanjutnya dan menganggap semua itu sebagai proses hidup yang harus diterima.
  • Menurut Saleh (2012:157), berpikir positif adalah pikiran yang mengarahkan seseorang untuk melihat segala sesuatu secara positif atau dari segi positifnya.

Aspek-aspek Berpikir Positif

Menurut Albrecht (1992), terdapat empat aspek berpikir positif yaitu sebagai berikut:
  1. Harapan yang positif (positive expectation). Ketika individu mendapatkan masalah, maka aspek harapan yang positif akan mengarahkan pikirannya untuk melakukan sesuatu dengan lebih memusatkan perhatiannya pada kesuksesan, optimisme, pemecahan masalah, menjauhkan diri dari perasaan takut gagal, serta memperbanyak penggunaan kata-kata yang mengandung harapan.
  2. Afirmasi diri (self affirmation). Dengan aspek afirmasi diri ini, ketika seseorang mendapat masalah maka dia akan lebih memusatkan perhatiannya pada kekuatan diri, kepercayaan diri dan melihat dirinya secara positif dengan dasar pikiran bahwa setiap individu sama berartinya dengan orang lain.
  3. Pernyataan yang tidak menilai (non judgment talking). Suatu pernyataan yang lebih menggambarkan keadaan dari pada menilai keadaan dan tidak fanatik dalam berpendapat. Pernyataan yang tidak menilai ini bertujuan sebagai pengganti pada saat seseorang cenderung memberi pernyataan atau penilaian yang negatif. Aspek ini akan sangat berperan ketika seseorang menghadapi keadaan yang cenderung negatif.
  4. Penyesuaian diri yang realistis (reality adaptation). Dengan aspek penyesuaian diri yang realistis ini, seseorang yang menghadapi masalah akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kenyataan yang terjadi. Dia akan menerima masalah dan berusaha menghadapinya, menjauhkan diri dari penyesalan, frustrasi dan menyalahkan diri.

Indikator dan Ciri-ciri Berpikir Positif 

Menurut Asmani (2009:26), terdapat beberapa indikator seseorang yang berpikir positif, yaitu sebagai berikut:
  1. Percaya diri. Bila seseorang memiliki pikiran yang positif maka ia akan yakin pada dirinya sendiri serta pada orang lain. Berkat pikiran yang positif seseorang menjadi lebih berkeinginan untuk mencoba hal-hal yang baru serta mencoba berbagai kesempatan. 
  2. Inisiatif. Percaya diri juga menjadikan seseorang sebagai pribadi yang penuh inisiatif. Keyakinan bahwa hidup ini positif dapat menimbulkan keinginan kuat di dalam diri untuk mencoba hal-hal yang baru. 
  3. Ketekunan. Bila seseorang yakin bahwa hal-hal yang positif akan terjadi maka orang itu akan tetap tekun berusaha hingga hal-hal positif itu benar-benar muncul. Bahkan bila ada berbagai halangan sekalipun akan tetap pantang mundur. 
  4. Kreativitas. Jika pikiran seseorang tertuju pada hal-hal positif maka akan tumbuh keinginan besar pada diri orang itu untuk terus menyelidiki, bertanya, serta mencari tantangan-tantangan baru. 
  5. Kepemimpinan. Belajar untuk menjadi pemimpin besar membutuhkan proses yang lama namun bisa dimulai dari hubungan dengan orang lain. Orang tidak akan mau mengikuti seseorang yang tidak mereka sukai, kalaupun ikut tidak untuk jangka waktu yang lama. Dan jarang sekali dijumpai orang yang benar-benar menyukai orang-orang yang negatif. 
  6. Perkembangan. Jika kita berpikir positif banyak pintu terbuka lebar bagi kita. Salah satu yang paling utama adalah pintu peluang untuk tumbuh berkembang. Sikap yang baik akan membuat haus perkembangan. 
  7. Kemampuan menghasilkan sesuatu. Tidak aka nada yang dapat menghentikan orang yang bermental positif untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, tak ada sesuatu pun di dunia ini yang dapat membantu seorang yang sudah bermental negatif. Yang perlu digaris bawahi adalah seseorang yang berpikiran positif pasti mampu menghasilkan sesuatu.

Sedangkan menurut Aziz (2010:28), seseorang yang mampu berpikir positif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Perkataannya seputar hal-hal yang positif. Perbedaan orang-orang yang berpikir positif dan negatif terlihat ia berbicara.orang yang berpikir positif perkataannya selalu berbau hal-hal positif.
  2. Memandang tantangan sebagai tantangan. Salah satu karakter orang yang berpikir positif akan terlihat ketika ia dihadapkan pada masalah. Orang dengan berpikir positif biasanya tidak takut menghadapi masalah. 
  3. Mampu menyiasati dan menyikapi masalah. Orang yang berpikir positif adalah mereka yang mampu menyiasati dan menyikapi masalah dengan terbuka. 
  4. Memahami masalah sebagai proses. Bagi orang yang berpikir positif ia akan merasakan masalah sebagai proses untuk dijalani.
  5. Mensyukuri apa yang dimiliki. Dengan berpikir positif akan membuat seseorang menerima keadaan apa pun dengan besar hati. 
  6. Selalu terbuka dan siap menerima saran atau kritikan. Mereka menyadari bahwa dengan saran dan kritikan dari orang lain akan menjadikan mereka lebih baik dan terkontrol. 
  7. Tidak menghiraukan pikiran dan perkataan yang berbau negatif. Orang-orang yang berpikir positif mengabaikan hal-hal yang akan mendatangkan pikiran negatif pada dirinya. 
  8. Berpandangan dan berpengharapan baik. Pandangan positif akan melahirkan harapan baik. Pandangan yang positif menjadi hal yang sangat penting untuk melahirkan harapan yang baik.
  9. Cepat bangkit disaat gagal. Selalu optimis memandang masa depan dan mempunyai progresivitas tinggi dalam melakukannya merupakan ciri-ciri orang yang mempunyai pikiran positif. 
  10. Mempunyai sikap rendah hati, dan selalu sportif dalam bersaing.

Langkah dan Strategi Berpikir Positif 

Menurut Ubaedy (2008), terdapat tiga langkah dalam berpikir positif, yaitu sebagai berikut:
  1. Menemukan pelajaran spesifik yakni dengan mengaktifkan pikiran untuk menemukan pelajaran-pelajaran spesifik yang benar-benar cocok untuk keadaan diri hari ini. Karena tidak mungkin menyerap hikmah secara keseluruhan dalam satu waktu, maka paling penting adalah menyerap hikmah yang relevan sebagai bahan koreksi diri. 
  2. Menggunakan pelajaran yang sudah didapatkan dalam hal spesifik atau dalam usaha meraih keinginan berikutnya. 
  3. Membuka diri atas berbagai pelajaran positif yang diilhamkan oleh kesalahan diri sendiri, nasihat, dan seterusnya. Menyimpan dan menggunakan pengetahuan yang sudah didapat serta mempersiapkan diri untuk menerima pengetahuan baru.

Sedangkan menurut Andrea (2011), terdapat beberapa langkah untuk mencapai pikiran positif yaitu:
  1. Kuasai pikiran dengan penuh keyakinan. 
  2. Tetapkan pikiran pada apa yang diinginkan.
  3. Singkirkan semua pikiran negatif. 
  4. Berikan sugesti positif pada diri sendiri. 
  5. Selalu bertoleransi.
  6. Gunakan kekuatan doa. 
  7. Tetapkan tujuan.

Menurut Elfiky (2008:271), terdapat beberapa strategi dalam berpikir positif, yaitu sebagai berikut:

a. Strategi mengubah masa lalu 

Manusia tidak dapat mengubah masa lalu, karena ia sudah berlalu. Manusia dapat mengubah cara pandang terhadap masa lalu, itulah yang dapat dilakukan manusia. Manusia dapat memetik pelajaran dan kemudian membuat perubahan yang diinginkannya. Manusia dapat mengenang kembali kejadian masa lalu, dan ketika manusia menghadapi hal yang serupa maka ia dapat mengambil sikap yang diinginkannya.

b. Strategi teladan (modelling) 

Strategi teladan ini berhubungan erat dengan pembentukan cara pandang, keyakinan, dan nilai-nilai yang ada pada seseorang yang kita anggap sebagai figur yang baik dalam bidang tertentu. Ketika kita menghadapi persoalan di bidang yang sama maka kita akan mencoba membayangkan sosok figur yang kita teladani dan bersikap seperti orang tersebut.

c. Strategi orang lain 

Dengan strategi ini membantu kita melihat sesuatu berdasarkan cara pandang orang lain. Dengan demikian, kita dapat menyesuaikan diri yang lebih besar dalam menyikapi masalah, kemudian mengubahnya menjadi suatu hal yang positif.

d. Strategi mengubah konsentrasi 

Strategi mengubah konsentrasi adalah dengan sekumpulan pertanyaan yang tanpa sadar manusia gunakan ketika menghadapi masalah. Strategi ini hampir sama dengan kegiatan mengevaluasi diri dalam menghadapi pengalaman hidup. Ketika dalam proses evaluasi diri bersifat negatif maka hasilnya juga akan negatif, dan begitu pula sebaliknya.

Daftar Pustaka

  • Andrea, Michael. 2011. Kekuatan Super Dahsyat Berpikir Positif. Yogyakarta: Pinang Merah.
  • Vincent, Paele N. 2006. Berpikir Positif. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
  • Arifin, Yanuar. 2011. 100% bisa Selalu Berpikir Positif. Jogjakarta: DIVA Press.
  • Saleh, Muwafik. 2012. Membangun Karakter dengan Hati Nurani. Jakarta: Erlangga.
  • Elfiky, Ibrahim. 2008. Terapi Berpikir Positif. Jakarta: Zaman.
  • Albrecht, K. 1992. Daya Pikir: Metode Peningkatan Potensi Berpikir. Semarang: Dahara Prize.
  • Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. The Law of Positive Thinking. Jogjakarta: Garailmu.
  • Aziz, Abdul. 2010. Aktivasi Berpikir Positif. Jogjakarta: Buku Biru.
  • Ubaedy, A. N. 2008. Kedahsyatan Berpikir Positif. Jakarta: VISI Gagas Komunika.
Sumber : Kajianpustaka.com

Related Posts

Subscribe Our Newsletter